Manusia
dan tanggung jawab tidak dapat dipisahkan karena pada
dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Manusia selalu terlibat dalam tanggung jawab secara tidak
langsung, baik itu tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada
keluarga, pendidikan, Negara, Tuhan, dan sebagainya.
Setiap hari manusia diperhadapkan pada tanggung jawab, baik
itu tanggung jawab yang kecil maupun yang besar. Secara tidak langsung, manusia
juga akan diperhadapkan dengan persoalan pengabdian dan pengorbanan. Tanggung
jawab dapat diartikan sebagai beban yang harus ditanggung oleh manusia itu
sendiri. Makadari itu, disetiap tanggung jawab yang diambil, pasti ada
pengabdian ataupun pengorbanan didalamnya.
Pengertian
Manusia
Manusia adalah makhluk sosial, dimana
manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan Tuhan, dan merupakan makhluk paling
sempurna disbanding makhluk lain di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh
Tuhan YME memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan
akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah
manusia yang adil yang menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di
sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Apabila manusia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain
yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi
kepentingan pihak lain.
·
Menurut
Sugeng Istanto, pertanggungjawaban berarti kewajiban memberikan jawaban yang
merupakan perhitungan atas semua hal yang terjadi dan kewajiban untuk
memberikan pemulihan atas kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
·
Menurut
Joseph P Harris, baginya pertanggungjawaban sebuah negara atau yang biasa yang
disebut responsibility of states mengandung aspek kewajiban dari dalam bagian
suatu negara untuk memperbaiki suatu kerusakan yang terjadi dalam Negara
tersebut.
Hampir sama dengan pendapat Sugeng Istanto, meskipun dalam
konteks yang berbeda, tanggung jawab (dalam konteks Negara) adalah suatu usaha
menebus kesalahan sebab kekeliruan yang terjadi dan merugikan baik untuk
negaranya sendiri maupun dunia internasional.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan mengabdian
atau pengorbanannya. Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia
adalah keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban
adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan
bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung
jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Orang yang
bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut
dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh
dirinya atau orang lain. Problema utama yang dirasakan
pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah tanggung jawab adalah
berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap
pertanggungjawaban. Orang yang bertanggung jawab
itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya orang yang bertanggung
jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya dan
runtuhnya keimanan terhadap Tuhan.
Makna
dari tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima kewajiban atau tugas.
Dengan siap bertanggung jawab, kita juga harus siap menerima kewajiban dari
tanggung jawab tersebut. Terkadang manusia diperhadapkan pada suatu pilihan,
untuk menerima dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan
mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.
Macam-Macam Tanggung
Jawab
1.
Tanggung Jawab manusia
terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri
sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri
dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Contohnya : Lala bergadang semalaman membaca buku yang ia
suka, akibatnya dia lupa mengerjakan pr dan terlambat datang ke sekolah.
Akhirnya Lala harus menerima hukuman atas perbuatannya tersebut. Konsekuensi
hukuman atas perbuatannya merupakan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Dengan kata lain, manusia harus dapat bertanggung jawab atas apa yang dirinya
sendiri lakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dilakukannya dalam hal
positif, dan dalam hal yang negatif.
2.
Tanggung Jawab kepada
keluarga
Keluarga merupakan bagian
kecil dari masyarakat. Keluarga terdiri dari suami istri, ayah ibu, anak-anak,
dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Setiap keluarga harus
bertanggung jawab atas keluarganya masing-masing, karena hal ini menyangkut
nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan dan kehidupan anggota keluarga.
Contohnya : seorang Ayah sebagai kepala keluarga harus
bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya. Ayah akan bekerja demi memenuhi
kebutuhan sehari-hari keluarganya. Hal tersebut merupakan tanggung jawab Ayah
terhadap keluarganya.
3.
Tanggung Jawab kepada
masyarakat
Manusia merupakan makhluk
sosial yang pada hakekatnya tidak dapaat hidup tanpa bantuan manusia lainnya.
Manusia hidup bermasyarakat dengan yang lainnya. Karena itu, manusia harus menjaga
tingkah laku dan perbuatan mereka di depan masyarakat.
Contohnya : seorang ketua RT merupakan pimpinan dalam
kalangan masyarakat setempat. Ketua RT mempunyai tanggung jawab besar atas
kesejahteraan masyarakatnya. Tetapi jika ketua RT tidak dapat memenuhi tanggung
jawab tersebut, maka ketua RT harus bertanggung jawab kepada masyarakat atas
apa yang tidak bisa dilakukannya.
Manusia hidup di lingkungan bermasyarakat mengharuskan untuk
hidup secara berdampingan. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya
harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4.
Tanggung Jawab kepada Bangsa
dan Negara
Suatu kenyataan bahwa setiap
manusia merupakan warga negara dari suatu Negara. Dalam melakukan kegiatannya,
baik itu berfikir, bertindak, berbicara, manusia harus mengikuti norma-norma
yang ada dalam Negara tersebut. Itu termasuk bentuk pertanggungjawaban terhadap
Negara. Jika kita tidak mengikuti norma-norma yang ada, kita sebagai warga
negara tersebut harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah kita
perbuat.
Contohnya : maraknya kasus perampokan dan pembunuhan yang
terjadi di Pulo Mas (27/12/2016) merupakan salah satu contoh pertanggungjawaban
kepada Negara. Para perampok yang melakukan kejahatan tersebut harus
bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang mereka perbuat, dari perampokan
hingga membunuh korban.
Dengan kita menyadari betapa pentingnya bertanggung jawab
kepada Negara, kita bisa menghindari segala sesuatu yang dilakukan diluar
norma-norma yang diteteapkan oleh Negara. Dengan begitu kita dapat pula
menghindari kejadian-kejadian negatif yang dapat kita lakukan yang pada
akhirnya hanya akan merugikan diri kita sendiri.
5.
Tanggung Jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan
sendirimya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan dan manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan ciptaan yang lainnya.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Banyak
manusia tidak menyadari apa yang diperbuatnya itu baik atau buruk karena banyak
manusia yang mengabaikan perintah-perintah Tuhan. Sebab, dengan mengabaikan
perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
Contohnya : Seorang yang taat kepada agamanya maka ia
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Karena Tuhan telah
memberikan kehidupan kepada manusia, maka manusia harus bersyukur dan
bertanggung jawab dengan kehidupan yang telah diperolehnya.
Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain
kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian adalah bagaimana cara seseorang menjalani hidupnya
dengan cara melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sudah dia tetapkan untuk
dilaksanakan.
Terdapat 2 sisi dalam pengabdian
o
Pengabdian dalam arti umum
Sejenis perasaan rela melakukan sesuatu
karena didasari sesuatu hal pula atau dapat dikatakan yaitu membaktikan diri,
yang otomatis pada biasanya dia akan relevan dengan pendiriannya.
o
Pengabdian dalam arti cinta
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Jadi, pengabdian didasari
cinta artinya rela dan siap melakukan dan memberikan apapun untuk
mempertahankan cinta tanpa ada perasaan terpaksa, yang berarti relevan akan
cinta dan tetap memegang teguh kesetiaan.
Macam-macam
pengabdian :
a.
Pengabdian kepada keluarga
Hidup berkeluarga
didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian
pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa
pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya,
anak-anak kepada orang tuanya. Bisa dilakukan dengan menjaga nama baik
keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Selain itu
pengebdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi
perintah orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.
b.
Pengabdian kepada
masyarakat
Manusia adalah
anggota masyarakat, makadari itu manusia harus memasyarakatkan diri dan tidak
mengasingkan diri dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, demi masyarakat,
anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus
mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat
ia tinggal, membawa nama baiknya pula.
c.
Pengabdian kepada Negara
Manusia adalah bagian
dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib
mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk
pengabdian. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar
daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap
Negara.
d.
Pengabdian
kepada Tuhan
Pengabdian kepada
Tuhan adalah yang paling utama, karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Pengabdian
berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan
tanggung jawabnya kapada Tuhan Yang Maha Esa. Kita dapat melakukan pengabdian kepada-Nya
dengan cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak
melanggar laranganNya.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian
dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih. Pengorbanan merupakan
akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengabdian lebih banyak menunjuk
kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam
pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
Pada dasarnya, tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia
adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi
tanggung jawabnya. Tetapi jika kita diminta untuk melakukan tanggung jawab,
maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang
merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan
orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari”
tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu
sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak
berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan
orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai
seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk
menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sumber :
ditunggu postingan selanjutnya kaak :)
BalasHapusGood Post
BalasHapusDitunggu postingan selanjutnya👌
BalasHapusMenginspirasi banget
BalasHapusTerimakasih mbaa
BalasHapusBagus, semoga kita bertanggung jawab. Keep posting ya sis
BalasHapusDitunggu postingan lainnya yaa
BalasHapusKeren kak inspiring banget....
BalasHapusWow amazing ....
BalasHapusWow amazing ....
BalasHapus