Kehidupan manusia tidak akan pernah berjalan
mulus. Ada saatnya kita merasakan bahagia, ada pula saatnya kita merasakan
penderitaan. Manusia cenderung lebih memikirkan tentang kebahagiaan tetapi lupa
bahwa hidup ini bukan hanya tentang bahagia. Kebahagiaan dan penderitaan
terkadang saling berkaitan antara satu orang dengan yang lainnya. Terkadang
saat kita merasakan kebahagiaan, ada orang lain yang menderita karna
kebahagiaan kita, dan sebaliknya.
Manusia tidak pernah ingin mengenal
penderitaan, karena bagi manusia kebahagiaan merupakan hal yang selalu ingin
diwujudkan setiap harinya. Tidak ada manusia yang hidupnya ingin dipenuhi oleh
derita saja. Sebenarnya, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus mengenali apa
itu derita, merasakan derita, karena dari perasaan derita itulah kita dapat
menentukan jalan hidup yang lebih baik dan dapat belajar dari penderitaan
tersebut supaya lebih baik. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari merasakan
penderitaan. Tetapi manusia terkadang hanya memikirkan rasa sakit dari derita
tersebut, bukan pelajaran yang dapat kita ambil dari merasakan penderitaan
tersebut.
Penderitaan selalu datang tak terduga, tidak
dapat diprediksi, dan tidak dapat diketahui kapan kedatangannya. Manusia hanya
perlu menjalankan kehidupannya dengan sebaik-baiknya.
Pengertian
Manusia
Manusia adalah makhluk sosial, dimana
manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan Tuhan, dan merupakan makhluk paling
sempurna disbanding makhluk lain di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh
Tuhan YME memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan
akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah
manusia yang adil yang menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa Sansekerta “dhra” artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Penderitaan dapat berupa penderitaan
lahir atau batin atau lahir dan batin.
Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena
tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Akibat penderitaan ada bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah
besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya.
Penderitaan
ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika
seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh
dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit
dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin
mengakhiri hidupnya.
Banyaknya
macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan
fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi
atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak
pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang
dihadapinya.
Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun
jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk
merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan
pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai
penyiksaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa
berupa :
·
Kebimbangan.
Kebimbangan
memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan
butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
·
Kesepian.
Kesepian
merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia
dalam lingkungan orang ramai. Siksaan ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang
berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
·
Ketakutan.
Ketakutan
adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Dampaknya manusia
bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental. Bila rasa takut itu dibesar –
besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Phonia bisa disebabkan karena trauma atau pengalaman buruk
yang peranhdialami orang tersebut pada waktu masih kecil atau pengalaman unik
yang tak terlupakan. Beberapa jenis phobia yang sering kita jumpai adalah
phobia terhadap ketinggian, hewan peliharaan kegelapan dan reptil.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. kekalutan mental
merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Tak jarang membuat orang yang mengalami
kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar. Karena
itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat
dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga
atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut
dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Gejala-gejala
seseorang mengalami kekalutan mental
- Nampak pada jasmani yang sering merasakan
pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung,
- Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
cemburu, mudah marah,
- Selalu
iri hati dan curiga,
- Komunikasi
sosial putus dan ada yang disorientasi sosial,
- Kepribadian yang
lemah atau kurang percaya diri (orang-orang
melankolis).
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial-budaya
akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam
masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara pematangan bathin yang salah
dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting
sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses kekalutan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
Positif, bila trauma (luka
jiwa) yang dialami seseorang, disikapi dengan mengambil hikmah dari kesulitan
yang dihadapinya agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat
tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam
hidupnya.
Negatif,
bila trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.
Penyebab
Munculnya Penderitaan
1.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan dikatakan
sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa
manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya
baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat
muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya.
contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat
terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu
dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki,
marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. Dari sinilah penderitaan
muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut.
2.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan
itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa
kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta
sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya
terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di
universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone
Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo,
Mesir.
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sedangkan
sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, atau ingin bunuh diri.
Banyak yang salah
kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganggap sebagai menikmati rasa
sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan
memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit,
yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Penderitaan tidak
selalu berakhir dengan derita, penderitaan dapat berakhir dengan kebahagiaan. Kita
sebagai umat manusia yang beragama harus bisa melalui penderitaan tersebut
dengan ketabahan. Dengan begitu, kita dapat memlalui penderitaan dan
mendapatkan kebahagiaan serta menjadikan penderitaan tersebut sebagai
pengalaman dalam menjalani kehidupan ini.
Sumber :
sangat berkesan, terimakasih
BalasHapusThank you infonya,menarik
BalasHapusmakasih infonya sangat bermanfaat
BalasHapusBegitu menginspirasi artikelnya.. Bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan
BalasHapusartikelnya bagus dan bermanfaat...
BalasHapus